Pemilu Iran yang di menangkan oleh Mahmoud Ahmadinejad mendapatkan reaksi keras dari para pendukung pemimpin oposisi. Kerusuhan terus berlangsung akibat bentrok antara polisi dan para pemprotes yang turun ke jalan. Hingga Minggu (21/6) dikabarkan oleh stasiun tv setempat sedikitnya ada 10 orang tewas.
Sehari setelah kejadian, Mir Hossein Mousavi kandidat presiden yang kalah meminta para pendukungnya untuk menahan diri, selain itu juga untuk pertama kalinya dirinya mengkritik pemimpin spiritual Ayatollah Ali Khamenei.
"Dalam protes Anda, tetaplah menahan diri dari kekerasan. Saya sebagai salah seorang yang berduka mengundang rakyat tercinta untuk menahan diri. Bangsa ini milik Anda," demikian ungkap Mousavi dalam pernyataannya.
Stasiun televisi Iran melaporkan sedikitnya 100 orang terluka dan 10 orang meninggal dunia karena bentrok yang terjadi pada Sabtu (20/6) lalu. Polisi dikabarkan menembakkan gas air mata dan juga memukuli para demonstran pada saat bentrok terjadi.
Media massa asing hingga kini tidak diperbolehkan melakukan peliputan atas apa yang terjadi di Iran, bahkan Iran juga memblokir semua prasarana komunikasi baik satelit, telephone dan media lainnya. Salah satu sumber informasi yang banyak di gunakan oleh media internasional tentang apa yang terjadi di Iran adalah melalui jaringan sosial Twitter.
Sumber : Antara/VM